Selasa, 11 Desember 2012

AKSI BURUH

Aksi buruh di Sumut ‘berdarah’
http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=271429:aksi-buruh-di-sumut-berdarah&catid=14:medan&Itemid=27
 MEDAN –  Hari kedua aksi unjuk rasa buruh menuntut kenaikan UMP di berbagai kawasan Sumatera Utara khususnya di Medan, Deli Serdang dan Binjai  telah mengarah aksi tindakan kriminal dan bentrokan.

Pada hari ini, Selasa (11/12) aksi unjuk rasa buruh telah memakan korban dengan ditikamnya dan dipukulinya  sejumlah buruh pengunjuk rasa oleh mereka yang menolak aksi buruh.Aksi penikaman tersebut terjadi di di Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, memakan korban. Tiga buruh ditikam saat berusaha mengajak buruh lainnya berdemo.

Penikaman itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat kejadian, massa buruh tengah men-sweeping pabrik PT Sinar Alkasa Sejahtera (SAS) di Jl Pembangunan, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.

Sementara itu, 14 buruh yang berdemo di PT Kedaung diamankan Polres Deli Serdang, setelah terjadi kericuhan. Dalam aksi itu, terjadi perusakan fasilitas kantor. Dalam peristiwa ini, dilaporkan 6 buruh menderita luka akibat sempat terjadi bentrokan  dengan pihak keamanan perusahaan.Ke-6 buruh menderita luka karena dipukuli.

Buruh yang terluka: Maulana Afdila (pecah kepala), Heri Naufi/Beno (patamh tangan), Angga Eka Syahputra (Ketiganya di RS Medistra Lubuk Pakam), M Anggih, Edi  Setiawan, dan Bayu di RS Cempaka Sari Tanjung Morawa.

Menurut Ketua SBSI 1992 Pahala Napitupulu, demo buruh dipicu karena Plt Gubsu Gatot Pujonugroho tidak tanggap dengan tuntutan buruh yang menuntut kenaikan UMP Rp2,2 juta/bulan.”Gatot tidak merespon tuntutan buruh, Gatot sepele dengan tuntutan buruh. Hanya tuntutan buruh yang tidak dikabulkan, padahal tuntutan para petani telah dikabulkan”, ujarnya.

Ketua SBSI 1992 Pahala Napitupulu, menjelaskan, dalam kericuhan yang terjadi di PT Kedaung Tanjung Morawa, sebanyak 5 buruh menderita luka-luka dan dirawat di RS Medistra. Dalam peristiwa itu, sebanyak 14 buruh diamankan di Polres Deli Serdang. Sementara itu, 3 buruh lainnya di Jl Binjai ditikam petugas keamanan saat melakukan demo menuntut UMP Rp2,2 juta. “Hingga kini masih menjalani pemeriksaan”, kata Pahala, malam ini.

Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho mengajak para buruh dan pekerja berkomunikasi dengan bupati dan walikota bersama dewan pengupahan kabupaten kota agar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) lebih tinggi dari Upah Minimum Provinsi (UMP).

Dengan berkomunikasi secara baik maka upah yang berlaku adalah UMK yang jika memungkinkan di atas UMP yang sudah direvisi dan ditetapkan sebesar Rp1.375.000 sesuai kondisi dan keadaan masing-masing kabupaten dan kota.

Menurut Plt Gubsu, kenaikan UMP yang sudah direvisi dan diterbitkan sebesar Rp1.375.000 tidak mungkin lagi dilakukan karena penetapan UMP sebesar Rp1.375.000 itu sudah mempertimbangkan berbagai aspek dan yang terbaik.

Tindakan buruh di Medan telah menggangu ketertiba umum seperti menduduki pintu tol Tanjung Morawa, bahkan buruh juga melakukan aksi sweeping ke sejumlah pabrik di Jalan Lintas Medan-Lubuk Pakam, dalam upaya penggalangan massa, untuk menggelar aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah layak, akibat aksi bruh tersebut menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Aksi  buruh juga melakukan pembrokiran jalan Batang Kuis, merupakan pintu utama nantinya Bandara Kuala Namo. Akibatnya, akses Jalinsum, lumpuh total.

Tidak ingin terjadi keributan antara buruh dengan pihak kepolisian, maka seluruh kenderaan yang datangnya dari arah Tebing-Tinggi yang menuju ke Medan terpaksa sebagian diarahkan melalui jalan kecamatan STM Hilir menuju kecamatan Deli Tua, dan hal itu juga sebaliknya dan sebagian kenderaan yang menuju Medan yang masih berposisi di Tebing Tinggi sudah diarahkan melalui Kecamatan Dolak Masihul yang menuju kecamatan Tanjung Morawa.

Aksi buruh di Sumut menuntut UMP Rp2,2 juta mendapat perhatian aparat kemanan di Sumut. Buruh yang ditahan Polres Deli Serdang dalan bentrokan antara buruh dengan Satpam di PT Kedaung  Grup Tanjung Morawa:

Indra Saleh
Frans Syahputra
Bagus Setiawan
Fauzi
Rendi Wibowo
Mahmudin
Fahmi Farozi
Suhendri
Budiarto
Samuel
Rudi K Ginting
Yaldi Rio
Seri Handoyo
Eko Prayogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar