Senin, 17 Desember 2012

ANGKA BUTA MENURUN

Angka Buta Aksara Sumut Menurun Signifikan

http://gatotpujonugroho.com/angka-buta-aksara-sumut-menurun-signifikan/

  December 16, 2012 
PAKPAK BHARAT–Selama tiga tahun terakhir, Sekitar 43 ribu warga penyandang buta aksardi Sumatera Utara berhasil keluar dari belenggu ketidakmampuan membaca.  Sejak 2009 hingga 2012, di Sumatera Utara terjadi penurunan signifikan angka buta aksara dari  0,28% dari penduduk usia 15 tahun ke atas pada tahun 2009 , turun  menjadi 0,09 % .
 
Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara (Plt Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho,  ST pada Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-47 tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 yang di selenggarakan di Lapangan Napasengkut Salak Kabupaten Pakpak Bharat, Sabtu (15/12).
 
Gatot mengatakan selama tiga tahun terakhir telah terjadi penurunan penyandang buta aksara yaitu 0,28 % atau 213.138 jiwa dari 12.975.506 jumlah penduduk usia 15  tahun ke atas pada tahun 2009,  mengalami penurunan signifikan menjadi 0,09% atau 170.000 jiwa dari 13.1000.000 jumlah penduduk 15 tahun ke atas pada tahun 2012.
 
“Kita masih bersyukur karena buta aksara di sumut jumlahnya lebih rendah dibanding angka buta aksara nasional dimana jumlah buta aksara di sumut 0,09 persen atau 170.000 jiwa dari jumlah penduduk berusia di atas 15 tahun pada tahun 2012, sedangkan di tingkat nasional jumlah buta aksara sebesar 4,43 persen atau 6,7 juta jiwa dari jumlah penduduk di atas 15 tahun,” ujar Gatot.
 
Kedepan, Gatot mengungkapkan dalam upaya untuk memberantas buta aksara, Pemerintah Provinsi Sumut melaksanakan program wajib belajar sembilan tahun dan membebaskan biaya pendidikan kepada anak yang kurang mampu. Melalui berbagai upaya yang dilakukan tersebut Gatot berharap secara bertahap dan pasti Sumut akan terbebas dari buta aksara.
 
Hari Aksara Internasional tahun 2012 mengangkat tema “Aksara Membangun Perdamainan dan karakter Bangsa” ini diharapkan dapat mengingatkan kembali dan memberi inspirasi tentang kesungguhan upaya penyelenggaraan pendidikan keaksaraan sebagai fondasi gerakan membangun manusia berkarakter dan berbudaya damai. Menurut, Gatot, keaksaraan, perdamaian, dan karakter bangsa adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan, dan menjadi satu kesatuan yang utuh.
 
“Juga karakter bukan hanya dalam konteks menuntaskan buta aksara semata, tapi juga didalamnya terdapat hak asasi manusia yang fundamental dan dasar dari semua pendidikandan pembelajaran sepanjang hayat sehingga program pendidikan keaksaraan merupakan tanggung jawab semua pihak,” ujar Gatot.
 
Gatot mengingatkan pemda dan masyarakat akan kewajiban mendukung peningkatan keaksaraan. Oleh karenanya Pemrovsu berharap kepada seluruh elemen masyarakat ikut bahu membahu serta mengambil peran mensukseskan program pembinaan pendidikan dan keaksaran.
Unesco menetapkan 8 September sebagai hari aksara Internasional, penetapan tersebut dilakukan untuk mengingatkan dunia akan pentingnya budaya literasi (Membaca). Pada perayaan tahun Indonesia patut berbangga setelah mendapatkan penghargaan dari Unesco karena berhasil dalam program pemberantasan buta aksara.
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, MBA  dalam kesempatan itu  mengucapkan terima kasih kepada Plt Gubsu karena telah memberikan kepercayakan kepada kabupaten Pakpak Bharat menjadi tuan rumah pelaksanakan Hari Aksara Internasional ke-47. “Saya terus terang merasa bangga terhadap kontingan dari seluruh kabupaten kota yang telah berpartisipasi pada hari aksara yang setia dan bersahabat dengan masyarakat Pakpak Bharat dan kami selalu terus   menjadi tuan rumah yang baik. kami sadar bahwa kesempatan yang cukup langka untuk bisa dikunjungi pak guberur karena kesibukan pak gubernur kami sekali lagi mengucapkan terimak kasih, dan telah rela hadir dan melalui 212 tikungan yang dilalui dari Kabupaten Dairi menuju Pakpak Bharat,” ujarnya.
 
Hadir dalam kegiatan itu wakil bupati Tobasa, wakil Bupati Dairi, Ketua Bapeda Kadisdik Kabupaten kota se-Sumatera Utara, para asisten staff ahli dan Kepala SKPD, pemerhati dan pengingat bidang pendidikan non dan formal. Dalam kesempatan itu, Plt Gubsu juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang perlombaan yang digelar dalam rangka hari aksara internasional tingkat Provinsi Sumut.
 
Adapun rangkaian yang lomba yang telah digelar yakni lomba tutor keasksaraan fungsional, lomba warga belajar keaksaraan fungsional, lomba pengelolaan taman bacaan masyarakat, lomba pengelolaan kursus dan pelatihan, lomba tutor pendidikan anak usia dini, lomba tutor kelompaok belajar paket A,lomba tutor kelompok belajar paket B, lomba pentas seni, dan lomba stand pameran.

Plt Gubsu didampingi, Bupati Pakpak Bharat, juga berkesempatan mengunjungi seluruh stand yang ada mulai Pakpak Bharat, SMK Pakpak Bharat, Langkat, Tobasa dan lainya. Ribuan warga Pakpak Bharat yang hadir tampak antusias dan berebut untuk menyalami Plt Gubsu yang berjalan mengunjungi satu persatu stand yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar