http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=271074:hut-kabupaten-batubara-gatot-beri-bantuan&catid=15:sumut&Itemid=28
BATUBARA
- Di usianya yang belia, memasuki enam tahun, Kabupaten Batubara bakal
menjadi salah satu daerah yang paling strategis di tanah air.
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara akan menjadi
faktor penarik ekonomi yang dapat mendorong perkembangan ekonomi wilayah
bagian Barat Indonesia.
Demikian disampaikan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, dalam HUT ke-6 Kabupaten Batubara.
“Pelabuhan
Kuala Tanjung menghadap langsung ke perairan Selat Melaka yang termasuk
jalur pelayaran internasional yang paling sibuk, serta memiliki
kedalaman yang memungkinkan untuk disinggahi kapal-kapal besar. Kuala
Tanjung dirancang menjadi hub internasional Indonesia wilayah Barat
yang merupakan bagian dari disain Program Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia,” jelas Gatot.
Pembangunan
Pelabuhan Kuala Tanjung yang diperkirakan membutuhkan investasi senilai
Rp 2 Triliun sudah mulai dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia
(Pelindo) I dengan pembangunan terminal curah cair untuk pemuatan minyak
sawit mentah atau CPO (crude palm oil) dengan nilai investasi sekitar
Rp570 miliar. Keberadaan pelabuhan Kuala Tanjung ini menurut Gatot
nantinya akan menjadi penting bagi kebangkitan ekonomi tidak saja bagi
Batubara , namun juga Sumatera Utara, bahkan Indonesia.
Gatot
kemudian memaparkan berbagai keberhasilan yang diraih kabupaten
Batubara di usianya yang masih seumur jagung. Diantaranya adalah
kontribusi sektor Industri dan pengolahan yang menyumbang hingga
53,54%, disusul dengan sektor perdagangan sebesar 22,95% dan pertanian
dengan kontribusi 15,44%. “Kontribusi sector ini menunjukkan bahwa
produk unggulan dan daya saing daerah terletak pada sector industri.
Tentu hal ini bukan suatu hal yang mudah untuk dicapai , karena sektot
industry dan jasa biasanya berkembang mendominasi produk domestic
regional bruto (PDRB:red) pada daerah perkotaan.’ terangnya.
Gatot
berujar bahwa Kabupaten Batubara mampu mengembangkan sektor tersebut
dengan baik karena kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah daerah juga
mendukung hal itu. Penciptaan iklim yang kondusif dan rasa aman bagi
investoir akan merangsang pertumbuhan sektor industri.
“Dengan
potensi besar nya, Saya yakin kelak kabupaten ini tidak saja sejajar
dengan kabupaten-kabupaten lain yang usianya lebih tua di Sumut, namun
juga maju melesat menjadi salah satu daerah yang paling maju di
Indonesia,” ujar Gatot. Gatot kemudian menghimbau masyarakat Batubara
senantiasa bekerjasama dan mendukung pemerintah daerah, karena tanpa
dukungan tersebut, pemerintah daerah tidak akan mampu bekerja sendiri.
Sementara itu OK Arya Zulkarnain mengucapkan terimakasih kepada
Pemprovsu yang banyak memberikan bantuan. “Kami sudah banyak mendapatkan
bantuan dan saat ini bantuan tersebut telah dimanfaatkan masyarakat,
Tentunya kami masih mengharapkan bantuan lebih terutama di bidang
infrastruktur. Masih banyak yang perlu dilakukan, mudah-mudahan dengan
dukungan masyarakat berbagai kekurangan dapat perba iki,” ujar Arya yang
merupakan kepala daerah pertama di Indonesia yang menang pemilu dari
jalur independen.
Batubara dengan luas 92 ribu ha terdiri atas 7
kecamatan, 141 desa dan 10 kelurahan dengan penduduk berkisar 390 ribu
jiwa. Saat ini tengah dibangun jalur rel ka sepanjang 20 km yang
menghubungkan stasiun Bandar Tinggi menuju kuala tanjung dengan
investasi 600 milyar. Jalur ini akan mendukung transportasi hasil olahan
industri dari Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. Disaming itu,
pemerintah telah mulai mempersiapkan dukungan infrastruktur jalan mulai
tahun 2012 dalam bentuk peningkatan kapasitas maupun jalan baru dengan dukungan APBD provsu dan APBN. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar