TANJUNG
MORAWA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo
Nugroho, bersama ribuan jamah menghadiri acara puncak hari ulang tahun
(HUT) Guru ke X/ 2012 Saidi Syekh Amir Damsar Syarif Alam, pendiri
Thariqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis Tanjung Morawa tadi malam.
Dalam acara HUT tersebut, Guru Mursyid Syekh ghazali An Naqsyabandi
mengeluarkan fatwa agar umat menjadikan dunia di tangan, bukan di hati.
"Jadikanlah
diri kita ini insan-insan muslim yang bermanfaat bagi agama, negara dan
masyarakat dan diri sendiri. Jadikanlah dunia di tangan kita, bukan di
hati kita. Bersihkan dan kosongkan jiwa dari sifat tercela kemudian
hiasilah diri dengan sifat terpuji, niscaya kita akan mendapatkan sinar
illahi," ujar Syekh Ghazali yang merupakan penerus Tharigat
Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis dan putra Guru Saidi Syekh HAD Syarif
Alam.
Gatot berdampingan dengan Letjend Purn Sutiyoso mantan
Gubernur DKI Jakarta beserta ribuan jamaah dengan tekun menyimak Fatwa
Syekh Ghazali tersebut. Secara umum Syekh Ghazali menyikapi situasi dan
kondisi bangsa yang menurutnya sudah mengkhawatirkan. Dia menyebutkan
telah terjadi kerusakan moral dimana-mana, korupsi yang merajalela,
narkotika merambah pelosok desa, makanan dan minuman haram bertebaran,
perusakan hutan, perzinahan menjadi hal biasa dan dukun dijadikan
panutan. "Ironis pelaku-pelaku masalah sosial tersebut sebagian besar
beragama Islam. Bagi saya hal ini sungguh menyedihkan !," sesal Syekh
Ghazali. Masalah bangsa tersebut menurutnya perlu segera diperbaiki yang
menjadi tugas ulama dan umaro.
Gatot dalam sambutannya mengajak
para jemaah untuk membawa nilai ketakwaan yang diajarkan oleh Saidi
Syekh HAD Syarif Alam agar dapat melebur dalam setiap ruang hidup.
"Kepada seluruh jamaah agar haul guru ke 10 ini dapat disikapi dengan
membawa nilai yang diajarkan tuan guru, melebur menjadi sikap perilaku
sehari hari. Kita dengan kekuatan dan kemampuan sesuai profesi, dapat
mengamalkannya . Saya yakin negara ini akan jauh lebih baik, melaui
semangat yang diinsipirasikan agama, dengan semangat ketakwaan," ajak
Gatot.
Sementara itu, mantan Guberur DKI Sutiyoso dalam
sambutannya mengungkapkan bahwa Sumut mewakili indonesia dengan
kemajemukannya patut ditiru oleh provinsi lain. "Saya belum pernah
dengar ada konflik horizontal di Sumut yang berlatar belakang agama.
Saya rasa Indonesia patut meniru sumut. Kalau kita terus berkonflik
karena perbedaan, kita tidak akan pernah menjadi negara yang besar.
Negeri yang kaya dan indah ini harus menjadi negeri yang disegani.
Jangan negara kecil malaysia terus mengganggu dan hina terus," ujar
Sutiyoso.
Usai mendengarkan fatwa, ribuan jamaah yang berasal
dari seluruh Indonesia berbaur bersama, larut dalam haru memanjatkan doa
ke hadirat Allah. Para jamah, ulama dan umaroh berkumpul bersama untuk
bermunajat agar bangsa menjadi lebih baik, keluar dari berbagai
persoalan yang menimpa. Selanjutnya, mereka melakukan sholat berjamaah
dan dilanjukan dengan acara makan bersama. Gatot dan undangan lainnya
menyempatkan berziarah ke makam Tuan Guru. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar