Wednesday, 19 December 2012
Kuala Namu rampung 91 persen
http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=272445:kuala-namu-rampung-91-persen&catid=14:medan&Itemid=27
KUALA
NAMU - Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa didamping Plt
Gubsu Gatot Pujo Nugroho meninjau kesiapan operasional bandara Kuala
Namu yang rencananya aktif mulai Maret 2013 mendatang. Dalam
kunjungannya tersebut Hatta yang menuju bandara dengan menumpang kereta
api Kuala Namu memastikan kesiapan pengelola untuk beroperasi sesuai
jadwal yang ditetapkan.
Saat peninjauan kondisi bandara sudah 91 persen mendekati rampung sehingga diperkirakan dapat beroperasi tepat waktu.
Berangkat
dari Stasiun Besar Kereta Api Medan pada hari ini sekitar pukul 11.40
WIB, Hatta yang ditemani rombongan dari Jakarta menaiki gerbong kereta
baru. Tampak Dirjen Perhubungan Udara, Bambang G ikut dalam gerbong
tersebut. Setelah menempuh perjalanan melewati beberapa stasiun yaitu
Banda Kalipah, Batang Kuis dan Aras Kabu, rombongan tiba di bandara
sekitar pukul 12.20 WIB.
Total lama perjalanan dengan jalur
kereta api ini sekitar 40 menit. Kereta berhenti beberapa puluh meter
dari pintu bandara, dan rombong di jemput dengan bus. Perjalanan
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus tersebut. Tampak di lokasi
pekerja masih melaksanakan perampungan jalur kereta api tersebut.
Rombongan
kemudian masuk ke area bandara yaitu terminal keberangkatan yang berada
di lantai 2. Bambang Hermanto, Koordinator Teknik PT Angkasa Pura
menjelaskan area check in dan penggunaan sistem otomatis dalam
penanganan bagasi (bagage handling system otomatic) dengan menggunakan
scan barcode.
Dijelaskannya interior bandara banyak mengadopsi
khasanah budaya dan sumberdaya alam lokal diantaranya motif ulos pada
bagian lantai dan disain kubah yang meniru pohon kelapa sawit. Bandara
ini juga menerapkan konsep hemat energi dengan tata pencahayaan yang
terang benderang oada siang hari sehingga tidak membutuhkan penerangan
di dalam ruangan pada siang hari.
Demikian juga dengan sistem
pendingin ruangan yang didisain lebih hemat listrik. Terminal sepanjang
600 meter yang kini tengah proses finishing tersebut menampung 8 gate,
dimana dua diantaranya adalah untuk penerbangan internasional.
Ketika
meninjau terminal kedatangan yang berada di lantai I, Hatta
mempertanyakan kondisi terminal yang tampak masih belum se rapi terminal
keberangkatan di lantai 2. Menko meminta perampungan pekerjaan di
lantai bawah tersebut dilakukan secara maraton baik siang hari maupun
malam.
Dalam tinjauan tersebut, Hatta Rajasa banyak mengajukan
berbagai pertanyaan seputar kondisi bandara dan fasilitas pendukung.
"Bisnis area di mana letaknya?" tanya Hatta yang kemudian dijawab
petugas bahwa letak bisnis area di lantai dua pada terminal
keberangkatan.
Bandara Internasional Kuala Namu ini memiliki
areal 1.365 hektar, dengan kapasitas terminal 8,1 juta penumpang per
tahun. Saat beroperasi kelak, bandara ini bisa ditempuh lewat jalur
kereta api, jalur tol, jalan non tol bahkan direncanakan bisa lewat
modal transportasi laut. Areal parkir di bandara ini bisa menampung 407
taksi, 55 bus dan 908 mobil.
Pimpinan Proyek Joko Waskito kepada
para peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Wilayah Sumatra tahun
2012 di Medan yang berkunjung ke lokasi Bandara Internasional Kuala Namu
di Desa Beringin.
Menurut Joko, dalam pembangunan bandara
bertaraf internasional itu, PT Angkasa Pura II mendanai Rp 2 triliun.
"Jadi pembangunan bandara yang cukup besar dan megah itu, PT Angkasa
Pura II berinvestasi mencapai nilai triliunan rupiah. Diharapkan pada
Maret 2013 Bandara Internasional tersebut mulai beroperasi untuk
menggantikan Bandara Internasional Polonia Medan," ujar Joko Waskito.
Ia menambahkan, peresmian bandara internasional akan dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada Maret 2013.
Bandara
internasional itu diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat Sumatra
Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya, dapat dioperasikan dengan
tepat waktu.
Dengan kehadiran bandara internasional itu, juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Sumut.
Bahkan,
jelasnya pembangunan fisik bandara internasional tersebut, saat ini
rampung dan mencapai sekitar 91 persen dan pembangunan runway tinggal
300 meter lagi dari panjang runway seluruhnya 2.900 x 45 meter.
Sedangkan
luas area Bandara Internasional Kuala Namu mencapai 1.365 hektare, area
terminal 118.930 meter persegi (M2), kapasitas terminal 8.1 juta pax
per tahun, luas area parkir 50.820 meter persegi (M2), gudang kargo
seluas 13.000 meter persegi (M2) dan kapasitas parkir, 407 taksi, 55 bus
dan 908 mobil.
"Kita juga merasa bangga, bahwa pengerjaan proyek
bandara internasional tersebut dilakukan seluruhnya dari arsitektur dan
pekerja ahli dan merupakan putra-putra terbaik bangsa. Peralatan yang
digunakan di bandara tersebut cukup canggih, mulai dari pemeriksaan
barang penumpang, penyimpanan dan lainnya. Termasuk keamanan barang
penumpang," ujar Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar