http://www.hariansumutpos.com/2012/11/46619/ganteng-paling-disukai-masyarakat
28 Nov 2012
MEDAN- Usai pendaftaran ke KPU Sumatera Utara, Media Survey Nasional
(Median) langsung melakukan survey 5 pasangan Cagub-Cawagub Sumatera
Utara. Hasilnya survey yang digelar 17-19 November itu menempatkan Gatot
Pujo Nugroho-HT Erry Nuradi unggul dalam popularitas dan elektabilitas
dibanding para kompetitornya.
Dalam survey yang melibatkan 1.500 sampel yang dipilih dengan teknik
Multistage Random Sampling serta proporsional atas gender dan populasi
itu, popularitas pasangan Ganteng atau GPN Paten mencapai 76,5 %
sementara elektabilitasnya 31,2 %.
“Jika Pemilukada digelar pada saat survey dilaksanakan, maka pasangan
Ganteng dipastikan menang satu putaran,” kata Sudarto, Direktur Riset
Median saat mengumumkan hasil survey Median itu kepada wartawan, di
Hotel Santika Medan, Kamis (22/11).
Sudarto menambahkan, tingkat kepercayaan survey mencapai 95 % dengan
margin of error 2,53 %. Untuk melaksanakan survey di 33 kabupaten/kota
ini Median menurunkan 187 surveyor.
Hasil survey Median juga menunjukkan, ketatnya persaingan antara
pasangan Amri Tambunan – RE Nainggolan dengan Gus Irawan Pasaribu –
Soekirman. Pasca pendaftaran, warga Sumatera Utara yang disurvey
ternyata lebih memilih Amri-RE di posisi kedua dalam hal popularitas
(54,4%) dan elektabilitas (17,6%). Mereka unggul tipis dari Gus Man yang
hanya berada di peringkat ketiga karena meraih 52,9% di popularitas dan
16,3% di elektabilitas. Sedang di level ketiga, bersaing ketat antara
Chairuman Harahap-Fadly Nurzal dan Effendy Simbolon-Jumiran Abdi.
Tapi, dalam membaca hasil survey, menurut Sudarto, tipisnya selisih
angka tersebut tidak dapat dikatakan bahwa yang meraih angka lebih
tinggi itu menjadi yang lebih populer atau lebih punya elektabilitas.
“Ini karena selisih angkanya hanya 1,3%, yakni masih di bawah margin off
error 2,5%. Karenanya, dengan selisih angka yang tipis itu, pasangan
Amri-RE dan Gus-Soekirman masih satu level. Kecuali selisihnya sudah
terpaut jauh,” jelas Sudarto.
Sejalan dengan itu, Sudarto kembali menegaskan, andai Pilgubsu
digelar saat ini, maka pasangan Gatot Pujo Nugroho-Fadly Nurzal akan
meraih kemenangan. “Namun, dinamika politik masih sangat tinggi,
sehingga masih mungkin mengubah posisi sekarang,” tegas Sudarto sembari
menjelaskan sebuah survey memiliki masa kedaluwarsa dan sangat dinamis.
Soliditas Parpol
Selain aspek popularitas dan elektabilitas kelima pasangan calon, Median yang merupakan lembaga survey yang berpusat di Jakarta dan bekerja sama dengan The Future Institute itu, juga menyurvei kualitas dan soliditas dukungan partai politik (Parpol) terhadap calon. “Aspek ini kita survey karena juga sangat mempengaruhi kemenangan pasangan calon,” kata Sudarto.
Selain aspek popularitas dan elektabilitas kelima pasangan calon, Median yang merupakan lembaga survey yang berpusat di Jakarta dan bekerja sama dengan The Future Institute itu, juga menyurvei kualitas dan soliditas dukungan partai politik (Parpol) terhadap calon. “Aspek ini kita survey karena juga sangat mempengaruhi kemenangan pasangan calon,” kata Sudarto.
Sesuai hasil survey, lanjut Sudarto, ada empat partai politik
(parpol) yang memiliki kader tersolid mendukung pasangan calon yang
diusung partainya. Dari empat partai itu, yang tersolid adalah Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra. Kesolidan kader PKS misalnya,
72,5% akan mendukung Gatot-Tengku Erry. Sedang kualitas dan kesolidan
kader Gerindra mendukung Gus-Soekirman mencapai 52,5%.
Di posisi berikutnya adalah Partai Demokrat dan Partai Damai Sejatera
(PDS). Kualitas dan kesolidan kader Demokrat mendukung pasangan Amri-RE
Nainggolan sebagai pasangan yang diusung partai itu adalah mencapai
48,5%. Sementara kesolidan kader PDS mendukung Efendi Simbolon-Jumiran
Abdi sekitar 45,0%.
Secara terpisah Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menjelaskan,
survey mereka dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Rico juga
membantah jika sebuah survey harus dilakukan berbulan-bulan. Kemajuan
teknologi komunikasi, membuat sebuah survey, polling dan sejenisnya kini
bisa dilakukan dalam hitungan jam.
“Sekarang tak butuh waktu lama untuk melakukan survey dan sejenisnya.
Selain memiliki jaringan surveyor yang kuat hingga ke daerah,
pelaksanaan survey tetap kita jaga metodologinya,” kata Rico yang sudah
melakukan survey di lebih dari 100 Pilkada di seluruh Indonesia.
Pengamat politik FISIP USU Ahmad Taufan Damanik yang menjadi
pembanding mengaku tidak terkejut dengan hasil survey Median. Menurut
Taufan, selain faktor incumbent, popularitas dan elektabilitas Ganteng
bisa meroket dipengaruhi persepsi warga pasca pendaftaran para calon di
KPU Sumut.
“Siapa berpasangan dengan siapa itu sangat berpengaruh pada persepsi
warga untuk memilih pasangan mana. Namun saya juga melihat survey
sebagai hal dinamis, karenanya hasil Survey Median ini harus menjadi
penyemangat bagi semua kandidat untuk terus meningkatkan usaha dan upaya
mereka. Masih ada waktu hingga Maret 2013,” kata Taufan yang tidak
terlalu mempermasalahkan metodologi yang dilakukan Median.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar