Tips Dari Soekirman Untuk Cagub dan Cawagub
Tips Dari Soekirman Untuk Cagub dan Cawagub
Tribun Medan - Kamis, 29 Nov 2012
TRIBUN -MEDAN.com, MEDAN - Wakil Bupati Serdangbedagai Soekirman berharap Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 7 Maret 2013 mendatang, pasangan yang diusung solid, saling mencintai, cerdas, etos kerja keras, dan pengabdian ikhlas, sudah ready. Periode pacaran, meresek dan meminang sudah dilewati dengan sempurna. Tugas tinggal ijab qobul dan pelaksanaan peresmian pada saatnya dan duduk manis dipelaminan Pilkada.
"Dengan begitu rakyat akan menilai pasangan mana yg sudah harmonis sejak dini dan akan “taft” sebagai pemimpin Sumut," ujarnya.
Menurutnya kepala daerah dan wakil sering pecah kongsi disebabkan faktor-faktor. Parpol dan ormas pendukung, tim sukses, kelompok kerabat atau keluarga, birokrasi daerah, pemborong dan pengusaha, dan Jajaran pemerintah lebih atas.
Jika dikerucutkan tentu soal “kepentingan” ataupun masalah “ekonomi” yang pinjam istilahnya Datok Lelawangsa Syamsul Arifin tak lain soal “kacip”. Oleh sebab itu, bagi yang sedang “pacaran” atau “meresek” sebaiknya menyadari faktor-faktor penyebab perceraian itu.
Lantas, bagaimana mengatasinya?
"Jika sudah saling kenal antara 2 calon pasangan, sebaiknya sudah pula tahu beban tugas baik yang normative maupun yang kasat mata. Contohnya jika analogi ke DKI beban terberat yang harus dipikul antara lain soal “kemacetan lalu lintas”, “banjir” dan atasi kemiskinan daerah “kumuh”. Selain itu tentu tentang urusan wajib dan urusan pilihan daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007," jelas Waki Bupati dua periode ini.
Untuk Sumut, selain urusan wajib dan pilihan, beban yang tidak ringan adalah kasus dan konflik tanah yang tidak kunjung selesai sejak tahun 1998. Tidak kurang 2800 kasus konflik berbagai pihak baik kelompok maupun individu menuntut kepala daerah yang dapat menyelesaikannya. Disamping kasus tanah, tentang wilayah hutan akibat SK 44, register 40 di Paluta, tambang emas merupakan PR Gubsu yang menuntut segera diselesaikan.
Daya saing daerah, pengentasan kemiskinan, kerusakan hutan dan lingkungan pesisir, harus mampu dijawab oleh Cagubsu 2013-2018 . Lebih dari itu, bagaimana membangun Energi social (social capital) menumbuhkan Kebanggaan daerah, Stabilitas dan Martabat daerah dalam bingkai NKRI, adalah keniscayaan yang harus dipenuhi oleh calon pimpinan daerah Sumut.
"Dengan begitu rakyat akan menilai pasangan mana yg sudah harmonis sejak dini dan akan “taft” sebagai pemimpin Sumut," ujarnya.
Menurutnya kepala daerah dan wakil sering pecah kongsi disebabkan faktor-faktor. Parpol dan ormas pendukung, tim sukses, kelompok kerabat atau keluarga, birokrasi daerah, pemborong dan pengusaha, dan Jajaran pemerintah lebih atas.
Jika dikerucutkan tentu soal “kepentingan” ataupun masalah “ekonomi” yang pinjam istilahnya Datok Lelawangsa Syamsul Arifin tak lain soal “kacip”. Oleh sebab itu, bagi yang sedang “pacaran” atau “meresek” sebaiknya menyadari faktor-faktor penyebab perceraian itu.
Lantas, bagaimana mengatasinya?
"Jika sudah saling kenal antara 2 calon pasangan, sebaiknya sudah pula tahu beban tugas baik yang normative maupun yang kasat mata. Contohnya jika analogi ke DKI beban terberat yang harus dipikul antara lain soal “kemacetan lalu lintas”, “banjir” dan atasi kemiskinan daerah “kumuh”. Selain itu tentu tentang urusan wajib dan urusan pilihan daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007," jelas Waki Bupati dua periode ini.
Untuk Sumut, selain urusan wajib dan pilihan, beban yang tidak ringan adalah kasus dan konflik tanah yang tidak kunjung selesai sejak tahun 1998. Tidak kurang 2800 kasus konflik berbagai pihak baik kelompok maupun individu menuntut kepala daerah yang dapat menyelesaikannya. Disamping kasus tanah, tentang wilayah hutan akibat SK 44, register 40 di Paluta, tambang emas merupakan PR Gubsu yang menuntut segera diselesaikan.
Daya saing daerah, pengentasan kemiskinan, kerusakan hutan dan lingkungan pesisir, harus mampu dijawab oleh Cagubsu 2013-2018 . Lebih dari itu, bagaimana membangun Energi social (social capital) menumbuhkan Kebanggaan daerah, Stabilitas dan Martabat daerah dalam bingkai NKRI, adalah keniscayaan yang harus dipenuhi oleh calon pimpinan daerah Sumut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar