http://medan.tribunnews.com/2012/11/29/gubernur-sumut-harus-perjuangkan-infrastruktur
30 November 2012
Gubernur Sumut Harus Perjuangkan Infrastruktur
TRIBUN-MEDAN.com, PEMATANGSIANTAR - Burhanuddin Nasution,
tokoh masyarakat dan tokoh agama Kota Pematangsiantar mengatakan yang
dibutuhkan Sumut ke depan adalah pemimpin yang bisa memikirkan
pembangunan infrastruktur jalan.
“Kematangan kepemimpinan, didasarkan kepada pengalaman. Dan mereka yang matang adalah mereka yang bisa menerima saran masyarakat atau orang lain. Itu bukti kematangan yang konkrit calon seorang pemimpin,” ujarnya pria yang akrab disapa Burhan saat dimintai Tribun Medan tanggapannya tentang proses berjalan pemilihan Gubernur Sumut periode 2013-2018, Kamis (29/11/2012).
Sumut juga membutuhkan pemimpin yang bisa memenuhi kategori religious, yang diharapkan adalah pelangi. Sampai saat ini, pria yang juga menjadi ketua Forkala Siantar ini menentukan pilihannya untuk pasangan H Amri Tambunan dan RE Nainggolan. Berlatarbelakang sebagai birokrat matang keduanya yang mengerti pemerintahan.
“Inilah impian masyarakat Sumut,” ujarnya.
RE Nainggolan, katanya, secara profil idola masyarakat Tapanuli Utara. Tidak ada bedanya dengan kabupaten lainnya, Taput, Humbahas, Samosir, Sibolga dan Tapanuli tengah, bahkan Dairi. Pribadi yang santun, berpasangan dengan Amri Tambunan seorang pamong praja yang masih aktif.
“Dua kali bisa memimpin satu daerah, dia berasal dari keluarga pamong, ayahnya 1957 menjadi wali kota Pematangsiantar, H Jamaluddin Tambunan,” ujarnya.
Bahkan, H Jamaludiin Tambunan sempat menyandang posisi sebagai gubernur muda pertama. Sebelum gubernur muda, juga sebagai pelaksana Bupati tahun 1960, sebelum bupati Defenitif Rajamin Purba. Setelah menjadi Gubernur Muda Sumut, kemudian diangkat menjadi sekretaris Gubernur saat itu, saat Marahalim Harahap sebagai Gubernur.
Berbagai gagasan dicetuskan bersama gubernur saat itum diantaranya, mendirikan Bank BPDSU (sekrang Bank Sumut), PDAM Tirtanadi. Terbitlah Marahalim cup, menjadi gagasan Marahalim dan Kamarudin Panggabean (Komda PSSI Sumut).
Dilanjutkannya, basis Amri Tambunan adalah Deli Serdang, terdiri dari suku heterogen. “Tapi dia piawai untuk bekerjasama dengan semua lapisan masyarakat. Bisa sampai dua periode, barometer Sumut adalah Deliserdang, dalam konteks keberagaman, dan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Burhan tidak mengabaikan potensi yang dimiliki calon lainnya. Hanya saja, menurutnya, masyarakat juga harus bisa melihat dan menentukan pilihannya masing-masing dalam pemilihan nantinya. Ia juga mengimbau agar segenap lapisan masyarakat turut menjaga ketertiban.
“Kematangan kepemimpinan, didasarkan kepada pengalaman. Dan mereka yang matang adalah mereka yang bisa menerima saran masyarakat atau orang lain. Itu bukti kematangan yang konkrit calon seorang pemimpin,” ujarnya pria yang akrab disapa Burhan saat dimintai Tribun Medan tanggapannya tentang proses berjalan pemilihan Gubernur Sumut periode 2013-2018, Kamis (29/11/2012).
Sumut juga membutuhkan pemimpin yang bisa memenuhi kategori religious, yang diharapkan adalah pelangi. Sampai saat ini, pria yang juga menjadi ketua Forkala Siantar ini menentukan pilihannya untuk pasangan H Amri Tambunan dan RE Nainggolan. Berlatarbelakang sebagai birokrat matang keduanya yang mengerti pemerintahan.
“Inilah impian masyarakat Sumut,” ujarnya.
RE Nainggolan, katanya, secara profil idola masyarakat Tapanuli Utara. Tidak ada bedanya dengan kabupaten lainnya, Taput, Humbahas, Samosir, Sibolga dan Tapanuli tengah, bahkan Dairi. Pribadi yang santun, berpasangan dengan Amri Tambunan seorang pamong praja yang masih aktif.
“Dua kali bisa memimpin satu daerah, dia berasal dari keluarga pamong, ayahnya 1957 menjadi wali kota Pematangsiantar, H Jamaluddin Tambunan,” ujarnya.
Bahkan, H Jamaludiin Tambunan sempat menyandang posisi sebagai gubernur muda pertama. Sebelum gubernur muda, juga sebagai pelaksana Bupati tahun 1960, sebelum bupati Defenitif Rajamin Purba. Setelah menjadi Gubernur Muda Sumut, kemudian diangkat menjadi sekretaris Gubernur saat itu, saat Marahalim Harahap sebagai Gubernur.
Berbagai gagasan dicetuskan bersama gubernur saat itum diantaranya, mendirikan Bank BPDSU (sekrang Bank Sumut), PDAM Tirtanadi. Terbitlah Marahalim cup, menjadi gagasan Marahalim dan Kamarudin Panggabean (Komda PSSI Sumut).
Dilanjutkannya, basis Amri Tambunan adalah Deli Serdang, terdiri dari suku heterogen. “Tapi dia piawai untuk bekerjasama dengan semua lapisan masyarakat. Bisa sampai dua periode, barometer Sumut adalah Deliserdang, dalam konteks keberagaman, dan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Burhan tidak mengabaikan potensi yang dimiliki calon lainnya. Hanya saja, menurutnya, masyarakat juga harus bisa melihat dan menentukan pilihannya masing-masing dalam pemilihan nantinya. Ia juga mengimbau agar segenap lapisan masyarakat turut menjaga ketertiban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar