Jumat, 23 November 2012

MEDIAN PUBLIKASI HASIL SURVEI PILGUBSU


http://www.hariansumutpos.com/2012/11/46492/ganteng-terpopuler-harum-paham-rakyat-gus-man-dermawan

‘Ganteng’ Terpopuler, ‘Harum’ Paham Rakyat, ‘Gus-Man’ Dermawan

Lembaga Media Survei Nasional (Median) mempublikasikan hasil jajak pendapat (survei) mereka terhadap lima pasangan calon yang akan bertarung dalam pentas Pilgubsu 7 Maret 2013. Pemaparan hasil survei dilakukan di Hotel Santika Dyandra, Medan, Kamis (22/11).

HASIL survei itu menempatkan pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi dengan tingkat elektabilitas yang lebih baik dibandingkan empat pasangan calon lain yang menjadi saingan mereka. Tapi itu dengan catatan jika Pilgubsu dilakukan saat ini.
Direktur Riset Median, Sudarto, mengatakan, jajak pendapat dilakukan pada 17-19 November sesaat setelah pendaftaran pasangan calon dengan mengambil 1.500 sampel yang tersebar di 33 kabupaten/kota, serta dipilih secara random dengan teknik multi stage random sampling dan proporsional atas gender dan populasi.

Data diambil dengan wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,53 persen. “Jika Pilgubsu dilaksanakan saat ini, pasangan Gatot-T Erry memperoleh angka tertinggi yaitu 31,2 persen,” kata Sudarto. Soal popularitas, rata-rata kandidat mendapatkan angka 41-54 persen.

Selain mensurvei elektabilitas dan popularitas masing-masing pasangan calon, Median juga menjajaki perbandingan citra masing-masing calon gubernur tanpa pasangannya.
Sudarto mengatakan, pencitraan Gatot Pujo Nugroho dan T Erry Nuradi  (‘Ganteng’) hanya kalah dalam keramahan, kedermawanan, dan figur yang paham rakyat. Pasangan H Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan (‘HARUM’) dari Partai Demokrat dianggap pasangan paling ramah dan paling paham rakyat. Dan, pasangan Gus Irawan dan Soekirman (‘Gus-Man’) dianggap sebagai pasangan paling dermawan.
 
Dikatakan pula, dinamika politik masih sangat tinggi dalam beberapa bulan ke depan, masih memungkinkan mengubah posisi hasil survei.
Menurut dia, setiap pasangan calon akan tetap bisa menjaga keunggulannya saat ini, jika tetap konsisten mempertahankan dominasinya. Paling tidak menjaga tingkat kepuasan calon pemilih.
 
“Tak ada isu sensitif yang terangkat atau peristiwa luar biasa yang mampu mengubah kontestasi,” ungkapnya.
Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Ahmad Taufan Damanik yang menjadi pembanding dalam kesempatan itu mengatakan, sangat wajar jika Gatot-Tengku Erry saat ini unggul dalam berbagai hasil survey.  Karena keduanya, kata Taufan Damanik, adalah incumbent yang  memanfaatkan popularitasnya jauh hari dibanding kandidat lain.Yang harus diingat, imbuh Taufan, adalah karakteristik Sumut jauh berbeda dengan daerah lain. Tingkat kompleksitasnya sangat tinggi dan masyarakat di pedesaan jarang tersentuh perkembangan informasi.

“Sumut itu lebih kompleks dari daerah lain terutama Jakarta. Dari ujung ke ujung Jakarta itu bisa ditempuh dua hari dua malam, tapi di Sumut ujung ke ujung belum bisa tuntas dua minggu,” kata staf pengajar Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU itu.
Karena itu, sambungnya lagi, hingar bingar politik yang terjadi di Medan, belum tentu terdengar di daerah pedesaan hingga pelosok Sumut.  “Banyak diantara mereka tidak seheboh di kota-kota. Jadi wajar jika mereka hanya mengenal tokoh-tokoh yang sudah lama ada,” katanya.

Taufan mengkritik pola kampanye dan sosialisasi  yang dibangun masing-masing kandidat.  Lebih banyak menampilkan aspek kelembagaan dalam pencitraan seperti meraih penghargaan nasional lalu di-blowup. (ari)
meresmikan sesuatu dan sebagainya. Padahal, katanya, masyarakat jenuh dengan pencitraan yang seperti itu.
 
“Aspek personalnya kurang ditampilkan. Lebih menonjol aspek kelembagaan. Lihat Obama yang dalam beberapa kampanyenya terlihat berpelukan dengan istrinya. Itu pesona yang belum ditonjolkan di sini,” ungkap Taufan.
Harus diingat, katanya lagi, masyarakat bukan memilih gubernur, bupati dan anggota DPR, melainkan personal yang dianggap dekat dan memang layak dipilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar