Gatot Pudjo Nugroho: Sikapi Boikot Pajak Dengan Bijak
Kamis, 22 November 2012 00:10 WIB
http://www.tribunnews.com/2012/11/21/gatot-pudjo-nugroho-sikapi-boikot-pajak-dengan-bijak
http://www.tribunnews.com/2012/11/21/gatot-pudjo-nugroho-sikapi-boikot-pajak-dengan-bijak
Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho
PELAKSANA Tugas (Plt) Gubernur
Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho mengatakan, belum membaca fatwa
pemboikotan pajak, membayar pajak itu haram selama uang pajak tersebut
di korupsi.
"Setahu
saya ini hanya rentetan wacana, tapi belum menjadi gerakan yang
dilakukan saudara dan teman-teman kita untuk memboikot pajak," katanya
usai menghadiri acara Forum pemantapan wawasan kebangsaan tingkat Sumut
tahun 2012 di Hotel Emerald Garden, Selasa (16/10).
Menurut
Gatot fatwa tersebut, lebih kepada "jeweran", dan pengingatan bagi para
petugas pajak. "Apapun itu, petugas harus memungut pajak dan
manfaatkannya sesuai amanat Undang-Undang, dan berpihak kepada
kepentingan masyarakat," ujarnya.
Pemboikotan
pajak ini, kata Gatot, lebih pada kritik dari sebuah instansi keagamaan
Nahdatul Ulama (NU), atau sekadar pengingat. "Ini termasuk kritik, yang
tujuannya mengingatkan kita," ujarnya. Ia menambahkan, hal tersebut
belum merupakan fatwa, untuk dijadikan pedoman bagi kaum nahdin
sekalipun.
Apakah
masih ada di Sumut orang atau badan yang belum membayar pajak, Gatot
mengatakan masih ada. Untuk itu, katanya, petugas harus terus melakukan sosialisasi kepada seluruh wajib pajak, dan kemudian memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar pajak.
"Kemudahan
membayar harus dibuat kantor pajak. Wajib pajak akan membayar pajak
tepat waktu, jika mereka lebih mudah melaksanakan kewajiban sebagai
warga negara yang baik," katanya.
Gatot sangat setuju dengan langkah yang diambil Direktorat Jenderal (Ditjen)
Pajak memberi sanksi bagi pengemplang pajak. "Saya pikir membayar pajak
itu kewajiban warga negara. Kalau kewajiban tidak ditunaikan, berarti
kan bukan warga negara yang baik," ujarnya.
Ditanya bagaimana solusi agar pemboikotan pajak tidak terjadi,Gatot mengatakan, pengelolaan pajak harus lebih transparan, baik pemungutan maupun pemanfaatan pajak. Ia menambahkan, pajak merupakan satu dari dua sumber dana bagi pemerintah.
Selain
dari pajak, sumber dana lain berasal dari alam. "Jelas dong bahwa
boikot pajak kontraprestasi atas usaha bersama membangun bangsa,"
ujarnya. Ia menjelaskan, kalau pajak tidak ada, bagaimana mendapat
bantuan dana untuk pembangunan? Yang jelas, menurut Gatot, tidak
maksimalnya masyarakat membayar pajak akan menghambat pertumbuhan dan
pembangunan daerah, termasuk di Sumut.
Gatot
berharap tidak ada lagi gerakan memboikot pajak. "Dalam bahasa
militannya, tidak wajar dan tidak pantas warga negara untuk melakukan
seruan pemboikotan pajak," katanya. Menurutnya, lebih bagus masyarakat,
wakil rakyat, dan semua tokoh masyarakat ikut berperan memberikan solusi
pentingnya membayar pajak daripada memboikot pajak.
"Saya
sangat mengharapkan legislator dan eksekutor menyarankan bahwa,
membayar pajak tepat waktu akan bermanfaat bagi Sumut. Dan, para
pemimpin menyampaikan, bayar pajak itu penting," ujarnya.
Ia
menambahkan, seluruh aspek masyarakat harus mengawasi pemungutan dan
penyaluran pajak. Dan, kepada wajib pajak Gatot berharap bisa membayar
pajak tepat waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar