Selasa, 22 Januari 2013

AJANG SILATURAHMI

Rabu 23 Januari 2013
Sumut Memerlukan Ajang Silaturahim Produktif

http://www.dnaberita.com/berita-82278-sumut-memerlukan-ajang-silaturahim-produktif.html

dnaberita/rohimsamsuri MEDAN | DNA - Beberapa kali Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menyebutkan bahwa daerah pimpinannya adalah miniatur Indonesia yang kaya dengan keragamanan suku, adat, dan agama. Ia pun menerima ratusan masyarakat Melayu yang ada di Sumut yang menginginkan pemprov Sumut memperhatikan masyarakat Melayu.

Kedatangan warga yang terhimpun dalam Organisasi Masyarakat Melayu di Sumut itu untuk menyuarakan keadaan masyarakat melayu, serta permasalahan-permasalahan lainnya  yang dirasakan oleh mereka. Hadir pula Tengku Erry Nuradi, Bupati Serdang Bedagai yang juga merupakan tokoh masyarakat melayu.

Mereka yang tergabung di organisasi tersebut adalah Gerakan Angkatan Muda Melayu Indoinesia (GAMI), Laskar Melayu Hang Tuah, Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI), Melayu Paten Center, Himpunan Wanita Melayu Indonesia, dan Asosiasi Kelompok Usaha Tani dan Nelayan (Akutan).

"Sumut adalah daerah multikultural dengan total luas wilayahnya sekitar 71,68 kilometer persegi sehingga memerlukan ajang silaturahim yang produktif. Kegiatan silaturahim tersebut tentunya harus dalam kerangka membangun Indonesia khususnya masyarakat melayu di Sumut," kata Gatot.

Gatot sangat bergembira dengan kehadiran tuan dan puan masyarakat Melayu yang bersilaturahim dengannya siang ini. Ia berharap mendapatkan masukan dan bimbingan dari tokoh-tokoh masyarakat yang hadir. "Semoga menjadikan semangat bagi saya untuk terus membangun demi kebaikan masyarakat Sumut," harapnya.

Bagi masyarakat Melayu, Gatot adalah sosok yang dianggap tokoh yang mempunyai kepedulian terhadap melayu. Berkat kepeduliannya itu, Gatot dianugerahi gelar Datuk Seri dari Raja Melaka, Oktober 2012 silam. Bagi Syarifuddin, tokoh masyarakat melayu yang mengetahui prosesi penganugerahaan gelar tersebut, kejadian yang mengharukannya tersebut adalah satu bukti kuat kepedulian Gatot terhadap kelompok masyarakatnya.

"Jangan pernah ragu terhadap Gatot soal kepeduliannya kepada masyarakat melayu. Gelar Datuk Seri merupakan gelar untuk melayu tulen," ujar Syarifudin, tokoh masyarakat Langkat, yang disambut tepuk tangan yang hadir.

Saat acara dengar pendapat berlangsung, beberapa warga yang mewakili organisasi masyarakat Melayu satu persatu menyampaikan harapan agar Gatot memperhatikan putra-putra melayu agar punya kesempatan berkiprah di negeri sendiri.

"Kami berharap Plt Gubsu dapat menaruh perhatian kepada putra-putra melayu agar tidak menjadi penonton di negeri sendiri," sebut HM Subandi, Ketua GAMI. Ia pun berharap bandara internasional Kuala Namu, yang berada di Deli Serdang, dimana daerah tersebut sebagai daerah khas tanah melayu, dapat ditampilkan ornamen-ornamen khas melayu.

Sementara itu, organisasi Melayu Paten Center meminta agar Gatot dapat menjaga adat istiadat melayu, dan perhatikan obyek-obyek bersejarah. Ia pun menyarankan agar pemprov Sumut memanfaatkan panjangnya pantai timur sumut sepanjang 540 km persegi, seperti membangun museum bahari atau daerah-daerah pariwisata lainnya.

"Nuansa melayu harus semakin dikentalkan agar menjadikan Sumut semakin modern, religius dan berbudaya," pesan Tengku Muchairad F, Ketua Melayu Paten Center.

Perwakilan Laskar Melayu Hang Tuah, HT Zainul Abidin meminta agar orang nomor satu di Sumut  mampu menjaga tanah ulayat masyarakat melayu, sebagai tempat berteduh dan berlindung. Ia pun meminta agar lapangan pekerjaan menjadi perhatian Gatot khususnya bagi warga melayu. Perwakilan Himpunan Wanita Melayu Indonesia, Khairul Bariah meminta Gatot memperhatikan dunia pendidikan agar anak-anak melayu di Sumut sehingga mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Dan pihak terakhir yang memberikan pesan kepada Gatot adalah Hajar Oh, Ketua Akutan, yang meminta Gatot lebih memperhatikan lagi nasib para nelayan yang ada khususnya di Medan. Ia melaporkan dan prihatin terhadap operasi nelayan yang menggunakan alat penangkap yang tidak ramah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar