http://gatotpujonugroho.com/gatot-dukung-pasar-tradisional-dimodernisasi-dengan-sewa-harga-merakyat/
Gatot Dukung Pasar Tradisional Dimodernisasi Dengan Sewa Harga Merakyat
December 31, 2012
MEDAN -
Tak ada waktu yang terbuang bagi Pelaksana tugas Gubernur Sumatera
Utara (Plt Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST. Meskipun hari Minggu, orang
nomer satu di Pemerintah provinsi Sumatera Utara tetap memanfaatkanya
bertemu masyarakat.Usai ikut senam pagi di Lapangan Merdeka,Minggu
(30/12) pagi, Gatot memutuskan langsung melakukan peninjauan ke Pasar
Gajah di Jl AR Hakim dan Pasar Sukaramai.
Selain berbincang dengan sejumlah warga, kehadiran Gatot adalah untuk
memastikan harga-harga terutama sembako masih terjangkau masyarakat.
Gatot juga kembali menjelaskan visinya tentang pembaruan pasar
tradisional yang tetap pro pedagang namun punya fasilitas dan kenyamanan
seperti pasar-pasar modern.
Begitu tiba di dua pasar ini, Plt Gubernur langsung menuju
stand-stand penjual beras, gula, daging, sayur mayur dan barang
sandang.
Kehadiran mendadak ini membuat suasana pasar menjadi meriah. Beberapa
pedagang dan pembeli yang dominan warga Tionghoa tak menyangka bakal
dapat dapat kunjungan seorang gubernur.
“Pak Gatot orangnya memang ganteng ya,” ujar Alan, seorang pedagang lontong yang langsung minta foto bersama.
Tak hanya pedagang, pembelipun sempat kaget saat tiba-tiba Gatot ikut
membeli sejumlah sayuran bersama mereka. Beberapa dari mereka bahkan
tak percaya seorang Gatot Pujo Nugroho belanja sejumlah kebutuhan pokok.
“Apa itu bapak yang sering masuk koran itu, apa itu pak Gatot
Gubernur yang ganteng itu,” tanya Mei Mei kepada seorang pengawal Plt
Gubernur Sumut.
Setelah mendapat kebenaran siapa orang yang datang tersebut, Mei Mei pun langsung menyapa dan terlibat dialog dengan Plt Gubsu.
“Bapak yang gubernur itu ya, saya senang kalau bapak yang mimpin
Sumut ini, semoga bapak memimpin kembali. Saya mendukung,” kata Mei Mei
yang bersyukur karena kondisi Sumut semakin baik dan kondusif selama
kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho.
Dukungan serupa datang dari Ahok, lelaki yang sedang berbelanja ini
langsung menghentikan langkahnya begitu berpapasan dengan orang nomor
satu Sumatera Utara itu. “Saya senang kalau bapak yang jadi gubernurnya,
“ujarnya yakin.
Selain mengecek harga dan berdialog dengan warga Tionghoa, Di Pasar
Gajah ini, Gatot memang membeli beberapa dagangan mulai kacang merah,
wortel, toge dan lainya. Bahkan dia sempat mencicipi durian yang dijual
pedagang bernama Buyung. “Musim duren saya jualan pak tapi kalau tak
musim saya alih profesi narik becak,” kata Buyung.
Dari Pasar Gajah, Plt Gubsu melanjutkan inspeksinya ke Pasar
Sukaramai. Di tempat ini, Plt Gubsu juga menyapa para pedagang dan
membeli beberapa dagangan mereka. “Gimana harga barang bu? apakah
stabil,” tanya Gatot ke seorang pedagang sembako.
Evi pedagang sembako menjelaskan, beberapa barang yang dijualnya ada
yang mengalami kenaikan karena menjelang Natal dan Tahun Baru. Beberapa
komoditi yang naik adalah beras ketan dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15
ribu, Beras Aceh dari Rp 9 ribu jadi Rp 13 ribu, Kacang kupas Rp 22
ribu jadi Rp 24 ribu, Tepung roti dari Rp 105 ribu jadi Rp 132 ribu.
“Kalau barang lainya rata-rata semuanya normal,” tutur Evi.
Pertahankan Pasar Tradisional
Tak hanya menanyakan harga dan berdialog dengan warga. Saat kunjungan
ini, Gatot juga menerima uneg-uneg dari beberapa pedagang. Mardican
misalnya, Ketua Persatuan Pedagang Tradisional Kota Medan dalam
kesempatan tersebut mengeluhkan tentang akan dibangunnya Pasar
Sukaremai. Sayang, menurutnya harganya masih kurang berpihak kepada
pedagang kecil seperti mereka.
“Masalahnya pak, pasar ini mau dibangun tetapi hanganya tidak
berpihak kepada pedagang. Kita harus membayar lapak yang cukup mahal,
padahal penghasilan kami tak sebanding,” keluh Mardican yang berharap
harga kios-kios di Pasar Sukaramai usai dibangun bisa lebih pro
pedagang.
Plt Gubsu H gatot Pujop Nugroho ST saat mendegar keluhan pedagang
akan menyampaikannya ke Pemko Medan. Menurutnya, ke depan pemerintah
tetap akan mempertahankan keberadaan pasar tradisional. Untuk bisa
bertahan di tengah persaingan pasar-pasar modern, Gatot terus mendorong
Pemkab/Pemko di Sumut untuk memberdayakan pasar tradisional dengan
meningkatkan fasilitas dan sarananya.
” Pasar tradisional tetap akan kita pertahankan. Dari segi harga
pasar tradisional selalu kompetitif, namun kita punya kelemahan dalam
hal kebersihan dan kenyamanan. Nah, inilah yang akan terus kita edukasi
ke seluruh Pemkab/Pemko agar segera melakukan perubahan pasar
tradisional agar sesuai tuntutan zaman.Tentu dengan harga sewa atau jual
yang pro pedagang,” tegas Gatot.
Dari hasil kunjungannya ke dua pasar tradisional, Gatot menjelaskan
sejauh ini harga-harga relatif masih stabil. memang ada beberapa item
yang mengalami kenaikan, tapi masih dalam batas kewajaran karena saat
ini masih dalam suasana hari raya keagamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar