Senin, 07 Januari 2013

SUTIAS MEMBERIKAN PENDIDIKAN PENTING

http://gatotpujonugroho.com/sutias-giatkan-pendidikan-parenting-bagi-calon-suami-istri/

Sutias Giatkan Pendidikan Parenting Bagi Calon Suami Istri

December 31, 2012

MEDAN -Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Sumatera Utara Hj  Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho mengingatkan pentingnya memberikan pendidikan parenting atau pendidikan menjadi orang tua yang baik bagi para calon suami istri. Pendidikan tersebut menurut Sutias bisa digelar dalam bentuk kursus singkat atau pendidikan informal yang bisa diakses masyarakat.

Wacana pentingnya pendidikan Parenting ini dikemukakan Sutias saat memperingati Hari Ibu ke-84 dalam sebuah talk show di Kampus UMN Jl Garu II Medan, Sabtu(29/12).
Acara dihadiri Ust.Kasman, LC, MA. selaku Pembicara, Wakil Rektor II UMN  Drs.H.Zuberuddin Siregar MM., Ka.Biro Kemahasiswaan Drs.Anwar Sadat, S.Ag, M.Hum., Pembina Lembaga Dakwah Kampus Raudatul Jannah Faisal Husna, S.Sos, S.Pd, MH. serta ratusan mahasiswi dari UMN dan STMIK Budi Dharma Medan lainnya.

Lebih jauh Sutias menjelaskan, untuk jadi orang tua tidak sekedar melahirkan dan membesarkan fisik anak saja. Tapi juga memberikan pendidikan yang baik, membimbing cara hidup yang benar serta menanamkan keimanan yang kuat. Dengan tugas yang mulia itu maka sangat dibutuhkan ilmu khusus tentang hal itu.
Ditambahkannya bahwa Ummi Madrasatul ula yang bermakna bahwa ibu adalah sekolah yang pertama merupakan konsep yang tidak terbantahkan. Kebanyakan anak-anak paling lama menghabiskan waktu  bersama ibunya mulai dari menyusui hingga dewasa, sehingga ibu sangat berperan mewarnai prilaku anak-anaknya.

Dengan kenyataan tersebut hendaknya ibu sebagai sekolah pertama perlu ditingkatkan kompetensi mengajar anak anaknya. Diharapkan pendidikan parenting nantinya akan menjadikan ibu dan bapak dapat mendidik penuh kelembutan, kesopanan,  kebersamaan dan kemanusiaan.
“Anak itu ibarat kaset yang dapat merekam kejadian, kalau dia lihat ibunya menyayanginya  dan berkata dengan lembut, maka dia akan menilai oh begini rupanya cara berkomunikasi dan dia akan melakukan hal serupa. Tapi sebaliknya, jika ia melihat ibunya bicara tidak sopan, kasar memaki dan sifat buruk lainnya maka dia akan mencontoh dan paling tidak dia sudah terbiasa dengan hal tersebut sehingga dia menilai yang demikian itu hal yang wajar,” tutur Sutias.

Kesalahan pendidikan anak, bisa menimbulkan beragam dampak sosial. Mulai dari kenakalan remaja hingga kekerasan seperti tawuran, geng motor, dan aksi anarkis lainnya. Untuk itu melalui momen Hari Ibu, sudah sangat tepat memulai pendidikan parenting  untuk menjadi ekstra kurikuler di sekolah atau kampus.
Menutup arahannya Sutias menghimbau kepada seluruh mahasiswi agar mempelajari cara menjadi orang tua yang baik. Karena mahasiswi nantinya juga akan menjadi orang tua. Mereka harus belajar dari sekarang, karena anak merupakan investasi masa depan. Apa yang mereka asup saat ini akhirnya akan mempengaruhi sikap mereka pada orangtua.

Sementara itu Ust.Kasman yang juga menjadi pembicara pada talk show menerangkan bahwa benar apa yang disampaikan Hj.Sutias. Ditambahkannya bahwa ibu yang baik juga seorang istri yang baik, dan istri yang baik adalah perempuan yang terpilih oleh pria yang baik pula. Intinya sekufu atau sederajat itu penting sebagaimana Rasulullah dengan Hadijah. Sekufu atau sederajat tidak hanya secara ekonomi tapi juga  ilmu dan keimanan.
 
Ustad kasman kemudian menghimbau kepada mahasiswi yang calon seorang ibu agar selektif memilih atau menerima lamaran dari pria. “Lihat dulu keilmuan dan keimanannya serta latar belakang keluarga. Kelanggengan serta kesejahteraan rumah tangga dapat ditentukan dari keilmuan, pendidikan, pekerjaan bahkan latar belakang keluarga dan lingkungan di mana kita tinggal. Intinya berusahalah berbuat baik dan banyak berdoa kepada Allah agar kehidupan kita baik di dunia dan akhirat,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar