http://gatotpujonugroho.com/sutias-giatkan-pendidikan-parenting-bagi-calon-suami-istri/
Sutias Giatkan Pendidikan Parenting Bagi Calon Suami Istri
December 31, 2012
MEDAN -Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Sumatera Utara Hj Sutias Handayani
Gatot Pujo Nugroho mengingatkan pentingnya memberikan pendidikan
parenting atau pendidikan menjadi orang tua yang baik bagi para calon
suami istri. Pendidikan tersebut menurut Sutias bisa digelar dalam
bentuk kursus singkat atau pendidikan informal yang bisa diakses
masyarakat.
Wacana pentingnya pendidikan Parenting ini dikemukakan Sutias saat
memperingati Hari Ibu ke-84 dalam sebuah talk show di Kampus UMN Jl Garu
II Medan, Sabtu(29/12).
Acara dihadiri Ust.Kasman, LC, MA. selaku Pembicara, Wakil Rektor II
UMN Drs.H.Zuberuddin Siregar MM., Ka.Biro Kemahasiswaan Drs.Anwar
Sadat, S.Ag, M.Hum., Pembina Lembaga Dakwah Kampus Raudatul Jannah
Faisal Husna, S.Sos, S.Pd, MH. serta ratusan mahasiswi dari UMN dan
STMIK Budi Dharma Medan lainnya.
Lebih jauh Sutias menjelaskan, untuk jadi orang tua tidak sekedar
melahirkan dan membesarkan fisik anak saja. Tapi juga memberikan
pendidikan yang baik, membimbing cara hidup yang benar serta menanamkan
keimanan yang kuat. Dengan tugas yang mulia itu maka sangat dibutuhkan
ilmu khusus tentang hal itu.
Ditambahkannya bahwa Ummi Madrasatul ula yang bermakna bahwa
ibu adalah sekolah yang pertama merupakan konsep yang tidak
terbantahkan. Kebanyakan anak-anak paling lama menghabiskan waktu
bersama ibunya mulai dari menyusui hingga dewasa, sehingga ibu sangat
berperan mewarnai prilaku anak-anaknya.
Dengan kenyataan tersebut hendaknya ibu sebagai sekolah pertama perlu
ditingkatkan kompetensi mengajar anak anaknya. Diharapkan pendidikan
parenting nantinya akan menjadikan ibu dan bapak dapat mendidik penuh
kelembutan, kesopanan, kebersamaan dan kemanusiaan.
“Anak itu ibarat kaset yang dapat merekam kejadian, kalau dia lihat
ibunya menyayanginya dan berkata dengan lembut, maka dia akan menilai
oh begini rupanya cara berkomunikasi dan dia akan melakukan hal serupa.
Tapi sebaliknya, jika ia melihat ibunya bicara tidak sopan, kasar memaki
dan sifat buruk lainnya maka dia akan mencontoh dan paling tidak dia
sudah terbiasa dengan hal tersebut sehingga dia menilai yang demikian
itu hal yang wajar,” tutur Sutias.
Kesalahan pendidikan anak, bisa menimbulkan beragam dampak sosial.
Mulai dari kenakalan remaja hingga kekerasan seperti tawuran, geng
motor, dan aksi anarkis lainnya. Untuk itu melalui momen Hari Ibu, sudah
sangat tepat memulai pendidikan parenting untuk menjadi ekstra
kurikuler di sekolah atau kampus.
Menutup arahannya Sutias menghimbau kepada seluruh mahasiswi agar
mempelajari cara menjadi orang tua yang baik. Karena mahasiswi nantinya
juga akan menjadi orang tua. Mereka harus belajar dari sekarang, karena
anak merupakan investasi masa depan. Apa yang mereka asup saat ini
akhirnya akan mempengaruhi sikap mereka pada orangtua.
Sementara itu Ust.Kasman yang juga menjadi pembicara pada talk show
menerangkan bahwa benar apa yang disampaikan Hj.Sutias. Ditambahkannya
bahwa ibu yang baik juga seorang istri yang baik, dan istri yang baik
adalah perempuan yang terpilih oleh pria yang baik pula. Intinya sekufu
atau sederajat itu penting sebagaimana Rasulullah dengan Hadijah. Sekufu
atau sederajat tidak hanya secara ekonomi tapi juga ilmu dan keimanan.
Ustad kasman kemudian menghimbau kepada mahasiswi yang calon seorang
ibu agar selektif memilih atau menerima lamaran dari pria. “Lihat dulu
keilmuan dan keimanannya serta latar belakang keluarga. Kelanggengan
serta kesejahteraan rumah tangga dapat ditentukan dari keilmuan,
pendidikan, pekerjaan bahkan latar belakang keluarga dan lingkungan di
mana kita tinggal. Intinya berusahalah berbuat baik dan banyak berdoa
kepada Allah agar kehidupan kita baik di dunia dan akhirat,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar