http://gatotpujonugroho.com/gatot-dan-menteri-pertanian-panen-raya/
Gatot dan Menteri Pertanian Panen Raya
January 14, 2013
MEDAN
– Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Suswono beserta Pelaksana Tugas Gubernur
Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho melaksanakan panen padi varietes
unggulan jenis Ciherang dan Mekongga di UPT BBI Murni Tanjung Morawa,
Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (11/1).
Saat melakukan panen raya pada 20 ha lahan sawah di Tanjung Morawa,
Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menghimbau
petani agar menggunakan benih varietas unggul untuk meningkatkan
produktivitas.
“Kami berterimakasih kepada Kementrian Pertanian karena yang telah
banyak memberikan dukungan terhadap pembangunan pertanian, terutama
dalam mensukseskan pencapaian swasembada pangan melalui program
peningkatan produksi beras nasional. Hal ini juga sejalan dengan
komitmen visi dan misi gubernur,” ujar Gatot.
Gatot mengungkapkan bahwa kebutuhan beras Sumut pada tahun 2013
diperkirakan mencapai sebesar 1.878.365 ton dengan jumlah penduduk
sekitar 13.725.724 jiwa. Sumut termasuk salah satu lumbung pangan
nasional sehingga perlu terus dilakukan berbagai upaya agar produksi
beras Sumut dapat menyokong pencapaian swasembada beras nasional. “Pemerintah daerah setiap tahunnya terus meningkatkan alokasi anggaran
melalui APBD Provinsi Sumut untuk menunjang program peningkatan
ketahanan pangan,” katanya.
Menurut dia benih varietes unggul bermutu merupakan penentu penting
atas produktivitas dan kwalitas produk suatu usaha tani, baik itu usaha
tani kecil maupun usaha tani besar.
Untuk menghasilkan varietas-varietas unggul yang cukup banyak tidak mungkin diselenggarakan oleh pemerintah saja, melainkan harus mengikutsertakan masyarakat luas, sesuai dengan amanat UU tentang perlindungan varietas tanaman yang menjamin pihak swasta juga terlibat dalam memperoleh keuntungan dari keterlibatan sekaligus memperluas lapangan kerja.
Untuk menghasilkan varietas-varietas unggul yang cukup banyak tidak mungkin diselenggarakan oleh pemerintah saja, melainkan harus mengikutsertakan masyarakat luas, sesuai dengan amanat UU tentang perlindungan varietas tanaman yang menjamin pihak swasta juga terlibat dalam memperoleh keuntungan dari keterlibatan sekaligus memperluas lapangan kerja.
Selain melakukan penen di lahan sawah seluas kurang lebih 20
hektar, Menteri Pertanian juga melakukan dialog bersama sejumlah petani
dari petani yang merupakan perwakilan dari beberapa kabupatan/kota di
Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu Suswono Sumatera Utara adalah salah satu
daerah yang merupakan lumbung beras nasional, yang diharapkan juga
dapat mendukung target nasional untuk swasembada beras.
Untuk memenuhi target tersebut ia menghimbau agar para petani tetap
mempertahankan lahan sawah, karena harga pangan ke depannya akan jauh
labih baik, terlebih lagi saat ini pemerintah masih membuka keran impor
beras karena produksi dalam negeri tidak cukup.
Diharapkan juga para petani untuk tidak tergoda merubah lahan sawah
menjadi lahan perkebunan sawit, mengingat meski cukup menjanjikan, namun
produksi sawit Indonesia dapat dikatakan sudah jenuh dan penjualan
sangat tergantung dengan permintaan luar negeri.
“Kita bisa lihat Thailand yang selalu dapat mengekspor beras, meski
hanya memiliki 9 juta hektar luasan panen sawah. Sementara Indonesia
dengan penduduk empat kali Thailand hanya memiliki luas panen sawah
berkisar 13,5-15 juta ha. Padahal selain penduduk Indonesia empat kali
lebih banyak, juga orang Indonesia makan nasi lebih banyak dari orang
Thailand,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar