http://gatotpujonugroho.com/gatot-ingatkan-penerima-hibah-amanah/
Gatot Ingatkan Penerima Hibah Amanah
January 21, 2013
MEDAN-Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumut,
dan Kepolisian Daerah Sumut menerima hibah pendanaan pelaksanaan
pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumut 2013 sebanyak Rp 646,4
milyar. Dana tersebut akan dipakai untuk beragam kebutuhan seperti
sosialisasi, transportasi, pengawasan dan pengamanan pesta rakyat Sumut,
yang rencananya diselenggarakan pada Rabu 7 Maret 2013.
Kepastian turunnya dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2012 dan 2013 tersebut disampaikan
oleh Plt Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST, di Rumah Dinas
Gubernur, Kota Medan, Senin (21/1), saat acara Penandatanganan Naskah
Perjanjian Hibah Daerah.
Penandatanganan Naskah Hibah dilakukan oleh Gatot bersama Kapolda
Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro, Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution,
dan Ketua Panwaslu Sumut David Susanto. Sementara itu hadir sebagai
saksi proses tersebut adalah Sekda Sumut Nurdin Lubis, Danlanud Kolonel
Pnb Bowo Budiarto SE, Komandan Lantamal Laksamana Pertama TNI Didik
Wahyudi, Ketua DPRD Sumut H Saleh Ban gun, Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah, Forum Komunikasi Umat Beragama, dan perwakilan partai politik
peserta pilgub 2013.
“Total dana hibah yang dipersiapkan pemerintah provinsi melalui APBD
2012 dan APBD 2013 adalah sekitar 646,4 milyar rupiah. Angka tersebut
sangat besar, karena itu kami harapkan semua pihak bertanggung jawab
terhadap pemakaian uang rakyat tersebut,” papar Gatot.
Gatot pun merinci setiap anggaran yang akan menjadi operasional
pelaksanaan pesta rakyat Medan pada 7 Maret 2013 tersebut. Untuk sumber
dana APBD 2012 akan diserahkan kepada KPU sebanyak Rp 150 milyar, dan
Panwaslu sebanyak Rp 36,1 milyar. Sementara sumber dana APDB 2013 akan
diperuntukan juga bagi KPU sekitar Rp 332,58 milyar, Panwaslu Rp 40,66
milyar, dan Polda Sumut sebesar Rp 87 milyar selaku koordinator keamanan
pelaksana pilgub Sumut 2013.
Gatot mengingatkan agar penerima dana rakyat harus menjaga amanah.
Pelaksana kegiatan pilgub, tambah Gatot, yaitu KPU harus bisa menjadikan
kegiatan ini benar-benar pesta rakyat yang bisa menghasilkan pemimpin
Sumut yang menjadi pemimpin semua warga Sumut siapapun pemenangnya.
“Kegiatan pilgub ini harus menjadi success story bagi Sumut untuk mendapatkan pemimpin terbaik bagi Sumut,” harapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat
(Kesbangpolinmas) Sumut Drs Eddy Syofian menyampaikan data terkait
perhatian masyarakat terhadap pelaksanaan pilgub Sumut. Data Pusat Studi
Konflik USU mencatat bahwa 66 persen masyarakat Sumut belum mengetahui
tanggal pelaksanaan pilgub, dan 63 persen belum mengetahui jumlah
kandidat cagub dan cawagub Sumut.
Data itu juga menerangkan soal sosialisasi masih terpaku hanya ke
surat kabar, dan belum memaksimalkan peran televisi dan radio yang
jumlah pendengarnya jauh lebih luas. “Hasil studi ini mengatakan bahwa
masih banyak yang harus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat
mengikuti pesta rakyat memilih pemimpinnya,” jelas Eddy.
Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution berjanji akan melakukan
efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana tersebut. Ia tidak memungkiri
proses demokrasi membutuhkan besar saat sepakat mengadakan pilkada.
“Dana besar tersebut bagian dari komitmen yang harus dimanfaatkan
secara positif bagi pembangunan Sumut. Kami akan meminta pendampingan
dan konsultasi kepada KPK bagaimana tata kelola keuangan agar semuanya
berjalan lancar dan sesuai aturan,” kata Irham.
Sementara menanggapi hasil studi yang dipaparkan di atas, Irham pun
berharap bantuan penuh dari pemprov dan partai politik untuk turut
mensosialisasikan secara luas ke akar rumput masing-masing. KPU pun
berencana dalam siwa waktu yang sempit menjelang masa kampanye 18
Februari-3 Maret dapat melakukan pembaruan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
yang kini telah tercatat sekitar 10,4 juta konstituen. “KPU akan
melakukan perubahan DPT sekali lagi,” imbuhnya.
Kapolda Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro dalam sambutannya menyatakan
akan tetap bertanggung jawab terhadap dana operasional yang diamanatkan
kepada institusinya. Bahkan secara tegas pun ia menyatakan kesiapan
untuk mengelola dana sebesar Rp 87 milyar untuk dua putaran. “Kami akan
bertanggungjawab terhadap uang rakyat itu. Saya mohon diawasi dan dana
itu akan kami siapkan untuk dua putaran,” tegas Wisjnu.
Wisjnu menghimbau semua pihak tetap menjaga situasi Sumut kondusif
terkait pilgub ini. Ia menyadari bahwa gesekan di lapangan mungkin saja
terjadi dan pihaknya akan selalu tegas di lapangan untuk menindak
siapapun yang bermasalah. Polda, KPU dan Panwaslu, tambahnya, akan duduk
bersama merumuskan deklarasi yang harus ditandatangani oleh cagub dan
cawagub Sumut agar siap menang dan siap kalah serta selalu mengedepankan
kedamaian saat berkampanye. “Jangan melakukan tindakan anarkis karena
akan merugikan diri kita sendiri di Sumut,” kata Wisjnu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar